BACAAN ALKITAB HARI INI
Hakim-Hakim 16:21–30
AYAT HAFALAN
“Kemudian Samson berseru kepada TUHAN: ‘Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat kali ini saja.’”
— Hakim-Hakim 16:28
MARI MULAI DENGAN PERTANYAAN INI:
Apakah kamu pernah merasa jatuh di area yang sama berulang kali?
Apakah kamu pernah berkata, “Beginilah aku adanya,” dan membiarkan kelemahan itu terus tumbuh?
Kita semua punya titik lemah. Tapi bahayanya, ketika kita mulai memanjakan kelemahan itu, kita sedang memberi celah bagi kehancuran.
Namun, kabar baiknya adalah: kegagalan tidak bersifat permanen—jika kita mau berseru kepada Tuhan.
INILAH KUNCI PEMULIHAN: TUHAN TIDAK PERNAH TERLAMBAT UNTUK MENGANGKATMU
Samson punya kekuatan luar biasa, tapi kelemahan moralnya membuat dia jatuh.
Namun di akhir hidupnya, saat semua sudah terasa hancur, dia berseru pada Tuhan—dan Tuhan menjawab.
Kegagalan bukanlah akhir cerita, jika kamu menyerahkannya pada Tuhan.
3 KEBENARAN SAAT BERADA DI TENGAH KELEMAHAN:
- Kelemahan yang dimanjakan akan jadi senjata musuh untuk menjatuhkan kita.
Tuhan memberi kita kuasa untuk mengalahkan daging, bukan untuk berdamai dengannya.
Jika kita tahu area kita lemah, kita tidak boleh menyuplainya dengan pembenaran.
Menikmati kelemahan adalah undangan untuk kehancuran.
- Kegagalan hanya menjadi permanen jika kita tidak datang kepada Tuhan.
Banyak orang menyerah saat gagal—bukan karena dosanya terlalu besar, tapi karena mereka tidak berseru kepada Tuhan.
Tuhan selalu terbuka untuk orang yang datang dengan hati yang hancur dan rendah.
Satu seruan dari dasar hati bisa membalikkan seluruh hidupmu.
- Tuhan bekerja melalui kelemahan yang diserahkan, bukan disembunyikan.
Samson, dalam kondisi buta dan dipermalukan, tetap dipakai Tuhan sekali lagi.
Mengapa? Karena dia akhirnya berserah.
Saat kita menyerahkan titik terlemah kita kepada Tuhan, justru di situlah kekuatan-Nya dinyatakan.
MENYERAHKAN KELEMAHAN ADALAH TINDAKAN KEKUATAN, BUKAN KEKALAHAN
Tuhan tidak menunggu kamu sempurna—Dia menunggu kamu berserah.
Titik terendahmu bisa menjadi awal dari kebangkitanmu, jika kamu melibatkan Tuhan.
Jangan manjakan kelemahanmu. Lawan, akui, dan serahkan semuanya pada Tuhan.
PERTANYAAN UNTUK DIPIKIRKAN HARI INI
Apakah ada kelemahan yang selama ini kamu toleransi dan justifikasi?
Apa langkah praktis yang bisa kamu ambil untuk menyerahkan kelemahan itu kepada Tuhan?
DOA HARI INI
Tuhan, aku tidak mau terus membiarkan kelemahan ini menguasai hidupku.
Ampuni aku karena kadang terlalu nyaman dalam dosa kecil yang kuanggap remeh.
Hari ini aku berseru kepada-Mu seperti Samson: kuatkan aku sekali lagi.
Pakailah hidupku, bahkan dari area terlemah sekalipun, untuk kemuliaan-Mu.
Dalam nama Yesus, Amin.
TANTANGAN SEDERHANA HARI INI
Identifikasi satu kelemahan atau kebiasaan buruk yang sering kamu toleransi.
Buat keputusan hari ini untuk tidak lagi membiarkannya berakar—bicaralah dengan Tuhan secara spesifik dalam doa.
KUNCI KEBENARAN UNTUK DIPEGANG
Kegagalan bukan akhir dari segalanya. Selama masih ada doa, masih ada pengharapan.